Barang tertahan di Bea Cukai bukan cuma soal menunggu — itu soal uang terikat, biaya demurrage/penahanan, risiko rusak/dirampas, dan waktu produksi atau penjualan yang hilang. Kalau kamu ingin impor lancar, lakukan hal-hal ini sebelum barang bergerak.

1. Ketahui dan tetapkan HS Code yang benar
- HS Code salah = tarif salah = audit & penahanan.
- Pastikan HS Code sesuai komposisi material dan penggunaan akhir (mis. kain campuran vs katun murni).
- Jika ragu, minta surat keterangan klasifikasi dari ahli atau forwarder yang kredibel.
Risiko kalau salah: tarif tertagih ulang, denda, barang ditahan sampai masalah selesai.
2. Siapkan dokumen lengkap dan akurat
Minimal dokumen wajib:
- Commercial Invoice (harga nyata, mata uang jelas).
- Packing List (detail jumlah, berat, dimensi per paket).
- Bill of Lading / AWB.
- Certificate of Origin (C/O) bila klaim preferensi tarif.
- Surat / sertifikat khusus sesuai produk (SNI, sertifikat kesehatan, phytosanitary, MSDS, halal, dll).
Aturan praktis: jumlah, deskripsi, dan nilai dalam invoice harus cocok 100% dengan packing list dan B/L.
3. Pastikan legalitas importir
- Punya NPWP, NIB, dan API (API-U/API-P) sesuai jenis impor.
- Jika menggunakan pihak ketiga (clearance agent), berikan surat kuasa yang sah.
Risiko: tanpa API atau NIB yang sesuai, bea cukai bisa menolak clearance atau kenakan tarif lebih tinggi.
4. Cek regulasi & izin produk sebelum purchase order
- Cari tahu apakah barang butuh izin kementerian (Kementerian Perdagangan, Kesehatan, Perindustrian, Pertanian, dll).
- Pastikan standar seperti SNI atau sertifikat lainnya dipenuhi sebelum barang dikapalkan.
Kalimat tegas: Jangan impor barang yang belum pasti boleh masuk. Itu pemicu utama penahanan.
5. Gunakan deskripsi barang yang jujur dan spesifik
- Hindari istilah kabur seperti “parts”, “accessories” tanpa detail.
- Cantumkan komposisi material, model, dan fungsi utama.
Risiko: deskripsi samar sering memicu pemeriksaan fisik.
6. Pastikan label, marking, dan kemasan sesuai aturan
- Label negara asal, jumlah, nomor PO, tanda bahaya (untuk barang berbahaya) harus jelas.
- Untuk tekstil, cantumkan komposisi serat jika diminta.
7. Asuransi & nilai barang yang realistis
- Jangan undervalue barang untuk mengakali bea masuk — itu ilegal dan risiko besar jika ketahuan.
- Ambil asuransi kargo untuk risiko penahanan atau kerusakan selama pemeriksaan.
8. Pilih jenis pengiriman yang cocok
- LCL membutuhkan proses konsolidasi dan lebih berisiko delay dari sisi dokumentasi; FCL lebih sederhana untuk bongkar-muat.
- Untuk barang sensitif/urgent, pertimbangkan air freight walau biaya lebih tinggi.
9. Siapkan respon cepat untuk permintaan dokumen tambahan
- Bea Cukai bisa meminta dokumen tambahan atau klarifikasi. Siapkan tim/forwarder yang bisa balas dalam 24 jam.
- Keterlambatan merespon = penahanan + biaya storage/demurrage.
10. Gunakan forwarder dan clearance agent yang berpengalaman
- Pilih yang punya track record clearances cepat di pelabuhan tujuan (Tanjung Priok), paham CLASS & SNI, serta jaringan di pelabuhan.
- Pastikan mereka memberi update transparan dan breakdown biaya di muka.
Jujur dulu: Kalau forwarder murah tapi nggak jelas, risiko biaya tak terduga jauh lebih besar daripada bayar sedikit lebih mahal untuk keamanan dan kecepatan.
11. Siapkan dokumen pendukung pembelian dan pembayaran
- Bukti pembayaran (TT swift, LC) sering diminta untuk verifikasi nilai.
- Kontrak pembelian dan komunikasi dengan supplier bisa membantu saat audit.
12. Hindari barang terlarang atau terkontrol
- Pelajari daftar barang larangan/terkontrol. Kalau barangnya memerlukan lisensi impor khusus, urus dulu.
- Contoh: beberapa bahan kimia, produk medis, produk berbahaya memerlukan izin tambahan.
13. Audit internal sebelum shipment
- Lakukan checklist dokumen, HS Code, dan izin sehari sebelum kapal berangkat. Lebih baik tertahan di gudang asal daripada di pelabuhan tujuan.
Kalau kamu nggak ingin mikirin detail teknis yang bikin pusing, pakai forwarder yang benar-benar tahu seluk-beluk impor ke Jakarta. JLS Global Logistics menangani: pengecekan HS Code, persiapan dokumen lengkap, pengecekan regulasi & sertifikat (SNI/karantina), clearance cepat di Tanjung Priok, dan komunikasi proaktif jika Bea Cukai minta tambahan dokumen.
📞 Konsultasi gratis sekarang via WhatsApp: +62 822-2889-9056 — sebutkan “CEPAT CLEARANCE” biar kita prioritaskan audit dokumen awal dan simulasikan risiko biaya.
JLS Global Logistics.
Where Speed Meets Reliability.